Category Archives: kitab futuuhul ghaib

Mutiara indah dari Syeikh Abdul Qadir al-Jailani

Futuuhul Ghaib: Risalah 69

Bagaimana baik bagimu berbangga akan kebajikanmu, padahal kau mengatakan bahwa hal ini berasal dari kekuatan yang dianugerahkan oleh Allah, melalui pertolongan, daya, kehendak dan karunia-karunia-Nya? Begitu pula dengan pencampakan dosa, hal ini dikarenakan oleh perlindungan dan pertolongan dari-Nya. Bagaimana kau … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 68

Bila Allah mengabulkan dia hamba-Nya dan memberinya yang dimintanya, maksud-Nya sendiri, dengan demikian, tidak terpatahkan dan telah diketahui-Nya sebelumnya. Tapi, doa itu sesuai dengan kehendak Allah dan terjadi pada saat yang telah ditentukan-Nya. Nah, diterimanya dia dan dipenuhinya kebutuhan, terjadi … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 67

Bila kau bertanya melawan dan berhasil mengatasi diri, maka Allah membangkitkannya kembali, dan ia menuntut darimu pemuasan keinginan, baik yang diharamkan maupun yang dihalalkan, hingga kau berupaya lagi mengatasi diri, sampai pahala tertulis bagimu begitu kau berupaya kembali. Inilah makna … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 66

Jangan berkata: “Aku tidak mau memohon sesuatu kepada Allah, sebab bila yang kumohon itu telah ditentukan bagiku, tentu akan datang kepadaku, entah diminta atau tidak. Bila hal itu bukan bagianku, Dia tidak akan memberikannya kepadaku, walau kuminta.” Jangan. Mintalah kepada-Nya … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib:Risalah 65

Kenapa marah kepada Tuhan, karena doa-doa belum diterima? Kau katakan bahwa tidak boleh meminta kepada orang, dan diperintahkan meminta kepada-Nya, tapi permohonanmu kepada-Nya tidak dikabulkan-Nya. Jawabku: Bebas atau terikatkah engkau? Jika kau berkata bahwa kau seorang bebas, berarti kau tidak … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 64

Suatu hari, suatu masalah mengusik benakku Jiwaku tertekan. Kuberkata: “Aku menginginkan kematian, yang di dalamnya tiada kehidupan, dan kehidupan, yang di dalamnya tiada kematian.” Aku ditanya, kematian apakah yang di dalamnya tiada kehidupan, dan kehidupan apakah yang didalamnya tiada kematian … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib:Risalah 63

Kuberkata dalam mimpi: “Wahai yang menyekutukan Tuhan di dalam benak dengan diri sendiri, dalam sikap lahiriah dengan ciptaan-Nya, dan dalam tindakan dengan kedirian!” Bertanyalah seseorang di sampingku, “Pernyataan apakah ini?” “Itulah suatu pengetahuan rohani,” jawabku.

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 62

Sungguh aneh, kenapa sering berkata, si fulan dekat kepada Allah, si fulan teranugerahi, si fulan menjadi kaya, si fulan menjadi miskin, si fulan senantiasa sehat, si fulan sakit, si fulan mulia, si fulan hina, si fulan terpuji, si fulan tercela, … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 61

Setiap mukmin ragu dan waspada di kala menerima sesuatu, hingga hukum membolehkannya, sebagaimana Nabi Suci bersabda: “Sesungguhnya, si mukmin itu waspada, sedang si munafik menyambar (segala yang datang kepadanya).” “Seorang mukmin ragu-ragu, campakkanlah segala penyebab keragu-raguan, dan ambillah segala yang … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment

Futuuhul Ghaib: Risalah 60

Awal kehidupan rohani berupa keterlepasan dari kedirian, keberadaan dalam arena hukum, dan kembali kepada kedirian setelah mampu menjaga hukum. Lepaslah dari kedirian, semisal makan, minum, berpakaian, menikah, tempat-tinggal, dan kecenderungan-kecenderungan dan masuklah ke dalam hukum. Ikutilah Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, … Continue reading

Posted in kitab futuuhul ghaib | Leave a comment